SELAMAT DATANG DI BLOG FERY RAHMAD

Selasa, 14 Januari 2014

Kasus suap DPRD Seruyan, Polri tak takut tekanan

Sindonews.com - Wakapolri Komjen Pol Oegroseno meyakini bahwa anggotanya tidak takut dengan tekanan dari luar institusi Polri dalam menangani perkara dugaan penerimaan suap Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah oleh dua orang pihak swasta.

"Kita ini ditekan sama Tuhan Yang Maha Esa baru khawatir. Ini cuma ditekan manusia," kata Oegro di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2013).

Selain itu, Oegro juga mengatakan bahwa Mabes Polri tidak akan turun tangan langsung untuk menangani perkara tersebut. Pasalnya, Oegro meyakini bahwa perkara tersebut dapat diselesaikan oleh Polres Seruyan, Kalimantan Tengah.

"Kalau (Polres) menyerah, baru diambil alih," pungkas Oegroseno.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie menjelaskan kronologis operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Seruyan, Kalimantan Tengah diawali ketika kedua orang tersangka atas nama M Yamin dan M Yusuf mencairkan dana dua unit proyek di Bank Mandiri Seruyan senilai Rp2.080.000.000.

"Kemudian dana tersebut selanjutnya dibagikan kepada para tersangka (anggota DPRD), dengan rincian untuk para anggota DPRD masing masing sebesar Rp75.000.000, sedangkan untuk Ketua DPRD sebesar Rp70.000.000," kata Ronny di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2013).

Ronny menambahkan, proyek senilai Rp2.080.000.000 yang dicairkan oleh M Yamin dan M Yusuf tersebut, diduga kuat untuk pembangunan Jalan Soekarno Hatta di Desa Persil Raya Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan yang dikerjakan oleh Direktur PT Persada Nusantara Prima, Edwin Sunandar dengan nilai kontrak Rp12.190.000.000 dan Direktur PT Windu Seruyan, H Baharudin dan kuasa direktur atas nama Yasir Arafat dengan nilai kontrak sebesar Rp3.140.000.000.

"Adapun tersangka pemberi suap atas nama M Yusuf yang merupakan anak dari H Baharudin Direktur PT Windu Seruyan," tegas Ronny.

Dari operasi tangkap tangan tersebut, Kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp2.080.000.000, serta satu unit mobil merk Suzuki Escudo warna silver H 7697 YC.

"Selain itu disita juga slip penarikan uang dan buku tabungan Bank Mandiri," ujar Ronny.

Selain barang bukti yang diamankan, pihak Kepolisian juga berhasil mengamankan para tersangka pemberi siap atas nama M Yusuf yang merupakan Caleg Dapil I Kabupaten Seruyan dari PDI Perjuangan, M Yamin yang merupakan Caleg Dapil I Kabupaten Seruyan dari Partai Gerindra, dan Baharudin yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Seruyan.

Sementara penerima Suap antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Seruyan dari Fraksi PDIP Ahmad Sudarji, Totok S selaku anggota D DPRD Kabupaten Seruyan dari fraksi PDIP, Budiardi  anggota DPRD Kabupaten Seruyan dari fraksi PKB, Hajjah Suherlina anggota DPRD Kabupaten Seruyan dari Fraksi PDIP, Ery Anshory anggota DPRD Kabupaten Seruyan dari fraksi PDIP.

"Saat ini para tersangka dalam tahap pemeriksaan. Terhadap pemberi suap dikenakan pasal 5 (1) huruf d UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 tahun 2001, sedangkan terhadap penerima suap dikenakan pasal 12 huruf d UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 tahun 2001," pungkas Ronny.

Baca berita:
Kasus suap, Mabes Polri OTT 6 anggota DPRD Seruyan

(kri)

seruyan

Kabupaten Seruyan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kuala Pembuang. Wilayah Kabupaten Seruyan di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan laut Jawa. Luas wilayah Kabupaten Seruyan 16.404 Km2 yang terbagi menjadi lima kecamatan.
Pada tahun 1996 penduduk di Kecamatan Seruyan Hulu, Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Hanau, Kecamatan Danau Sembuluh, dan Kecamatan Seruyan Hilir berjumlah 76.084 jiwa dan pada tahun 1999 berjumlah 112.519 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 4,6 % per tahun.
Kelapa sawit merupakan aset perkebunan utama Seruyan selama ini. Dengan luas lahan lebih kurang 78.871 hektar, potensi itu hendak dikembangkan dengan membuka lahan-lahan baru. Sentra tanaman kelapa sawit berada di tiga dari lima kecamatan, yaitu Danau Sembuluh, Hanau, dan Seruyan Tengah. Selain kelapa sawit, Seruyan juga potensial untuk tanaman karet yang mudah tumbuh di berbagai jenis tanah. Sampai kini, sektor kehutanan masih cukup berjaya dalam mengaktifkan sendi-sendi ekonomi di Kabupaten Seruyan. Kontribusinya yang selalu di atas 20 persen menjadikannya unggulan pada kegiatan ekonomi penduduk. Hutan-hutan Seruyan selain menghasilkan kayu, juga hasil ikutannya, seperti rotan yang banyak tumbuh di Kecamatan Seruyan Hulu. Pengembangan ekonomi di kabupaten ini didasarkan pada karakteristik masing-masing kecamatan. Jika Seruyan Tengah, Hanau, dan Danau Sembuluh memiliki perkebunan kelapa sawit, Seruyan Hulu memiliki rotan, Seruyan Hilir memiliki wilayah potensial bagi pengembangan budidaya tambak udang dan areal persawahan. Dibandingkan dengan kecamatan lain, Seruyan Hilir terhitung memiliki jenis tanah yang lebih baik untuk ditanami padi atau tanaman pangan lainnya. Hasil tambak yang di antaranya budidaya udang windu biasanya dibawa ke Pulau Jawa kemudian diekspor ke mancanegara, khususnya Jepang.

Kasus suap, Mabes Polri OTT 6 anggota DPRD Seruyan Sholahuddin Al Ayyubi Kamis, 26 Desember 2013 − 17:38 WIB

Sindonews.com - Mabes Polri telah berhasil menangkap dua orang penyuap dan enam anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah selaku penerima suap dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Penangkapan tersebut dilakukan pada hari Senin 23 Desember 2013 di Jalan Tambak Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Ilir sekira pukul 18.00 WIB.

"Penyidik Polda Kalimantan Tengah telah berhasil menangkap tangan tindak pidana penyuapan. Peristiwa tersebut memang terjadi suatu penyuapan yang berdasarkan hasil pengembangan itu adalah dari rangkaian suatu proyek yang dilakukan di daerah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah," kata Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2013).

Agus menambahkan, dalam OTT tersebut tim penyidik berhasil mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp2.080.000.000 yang telah dipisahkan dalam enam buah amplop tertutup rapat.

"Uang tersebut sudah dipecah-pecah," tegas Agus.

Dari kasus suap tersebut, Polda Kalimantan Tengah menetapkan delapan orang tersangka, satu orang berasal dari perusahaan pemenang proyek berinisial M, satu orang yang merupakan perantara berinisial Y, serta enam orang anggota DPRD Seruyan masing-masing berinisial AS, HB, TS, Bud, HS, dan EA

"Tersangka yang sudah ditahan delapan orang, dua warga masyarakat dan enam oknum anggota DPRD Kabupaten Seruyan," pungkas Agus.

Masyarakat Jangan Terprovokasi Oleh Agama

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakat menggelar peringatan Maulid yang dirangkai dengan ulang tahun LK3  ke-20, Selasa (14/1), di sekretariat LK3, Jl Sutoyo Komp Rajawali RT 25 No 17,
Kegiatan dihadiri oleh tokoh lintas agama Budha, Kristen, Syiah, dan Ahmadiyah.
Dalam ceramahnya drs Ilham Masykuri Hamdi menjelaskan rahmat yang dibawa Nabi yang terdiri dari kelembutan, kehalusan, kasih sayang bukan rahmat bagi orang tertentu saja, tetapi seluruh alam.
"Kadang rahmat banyak disimpangkan karena kerakusan atas kekuasaan dunia. Problem saat ini adalah kekuasaan dan politik itu yang membuat Islam terpecah belah," tegasnya.
Ir Hari N Akimas, perwakilan Gereja Bethel Indonesia Banjarmasin mengaku diskusi kali Ini merupakan ruang untuk berbicara sebagai anak negeri, rasa kebersamaan terbukti disini.
"Mendirikan negeri tak terlepas  dari berbagai kalangan. Kegiatan seperti ini adalah mengajak bersama bagi kaum marginal di negeri agar mendapat ruang yang sama terutama dalam kehidupan," katanya.
Terkait tahun politik dia mengimbau semua komponen anak bangsa harus menjaga keamanan, menjaga kekondusifan, ketentraman dan jangan sekali-kali terprovokasi, agar keadilan bisa tercipta.
Rafiqah--Direktur LK3 Banjarmasin--mengatakan kegiatan maulid yang dirangkai dalam perayaan hari ulang tahun LK3 yang ke 20 sebenarnya jatuh pada 18 Januari.
Dia mengharapkan LK3 yang sudah dewasa ini lebih berproses lagi. Keberadaan LK3 sendiri lebih banyak menyoal tentang kemanusiaan, demokrasi khazanal lokal dan pluralisme dan juga isu keberagaman.

Dahlan Iskan: Anas Masa Lalu Demokrat, Saya Masa Kini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan, mengatakan bahwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, adalah masa lalu partai berlambang mercy itu. Dia pun dengan percaya diri mengatakan bahawa dirinya adalah masa kini Demokrat.
"Saya kira begini, ya, Pak Anas itu masa lalu Demokrat. Saya akan jadi bagian dari masa kini Demokrat," kata Dahlan saat menghadiri acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Demokrat di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Menteri Badan Usaha Milik Negara itu menilai bahwa terseretnya Anas dalam kasus dugaan gratifikasi proyek hambalang telah membuat citra Partai Demokrat terpuruk. Kasus itu, kata Dahlan, telah memancing media untuk ramai-ramai memberitakan penahanan Anas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat (10/1/2014).
"Saya kira wajarlah karena Pak Anas kan baru ditahan. Dari segi aktualitas kan wajar banyak pemberitaan negatif untuk Demokrat. Tentu sementara (citra) turun, tapi selalu begitu," ujarnya.
Dahlan merasa harus ikut bertanggung jawab atas citra Partai Demokrat yang terus menurun tersebut. Sebagai peserta konvensi, ia akan terus bekerja keras untuk meningkatkan citra partai tersebut.
"Saya sangat semangat Anda memberitakan Demokrat negatif. Saya akan memperbaiki itu. Saya harus ikut bertanggung jawab untuk menaikkan citra Demokrat," kata Dahlan.
Editor: Andi Asmadi
Sumber: Kompas.com