IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA PROMOSI JABATAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN
SERUYAN
Profosal skripsi
Oleh :
Fery
rahmad
10.11.12001
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PALANGKA RAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
2013/2014
KATA PENGANTAR
|
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal ini yang berjudul: “Implementasi Kebijakan Pemerintah Pada Promosi Jabatan Di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Seruyan”.
Proposal ini disusun
berdasarkan buku-buku literatur yang menjelaskan mengenai implementasi kebijakan pemerintah pada promosi jabatan
pegawai yang dikutip dari berbagai pengarang
buku, guna memberikan landasan teori untuk menguatkan dasar penulisan proposal
ini.
Penulisan menyadari
proposal ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun sistematika
penulisan penulis sangat mengharapkan adanya koreksi dan perbaikan yang perlu
terhadap proposal ini dari semua pihak guna mendapatkan kesempurnaan.
Akhir kata, semoga
proposal ini dapat berguna bagi kita semua dalam menimba ilmu pengetahuan dan
dapat menerapkan pada dunia nyata, penulis ucapkan terima kasih.
Palangka
Raya, April 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan
sdm merupakan cara organisasi agar dapat
mempertahankan eksistensi kerja semua komponen organisasi. Sebuah oganisasi
harus mampu mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya agar
pencapaian sasaran dapat terlaksana, namun hal tersebut tidaklah sesederhana
perlu pemahaman yang baik tentang organisasi, perlu adanya pengembangan yang
matang agar sdm yang dimiliki sebuah organisasi terpakai sesuai kebutuhan.
Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan salah
satu unit kerja, organisasi, instansi yang dibentuk oleh pemerintah/pemerintah
daerah dan sekaligus dipercayakan untuk menyelenggarakan berbagai urusan di Bidang
Kepegawaian Daerah termasuk dalam hal pengadaan atau pengangkatan pelamar umum
dan tenaga honorer menjadi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pengembangan SDM dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan promosi
jabatan. Dengan adanya target promosi, pegawai akan merasa dihargai,
diperhatika, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh atasan sehingga
mereka akan menghasilkan keluaran (Output)
yang tinggi. Promosi jabatan dilaksanakan untuk mengoptimalkan sumber daya
manusia yang dimiliki organisasi, selain itu promosi jabatan bertujaun untuk
meregenerasi sumber daya manusia dalam organisasi demi kelangsungan organisasi
tersebut.
Promosi
jabatan merupan sarana yang dapat mendorong pegawai untuk lebih baik atau lebih
bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi. Dari
latar belakang penelitian diatas, peneliti bermaksut mengadakan penelitian
tentang “Implementasi Kebijakan
Pemerintah Pada Promosi Jabatan Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Seruyan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka perumusan masalah dalam hal ini adalah:
“apakah
Implementasi Kebijakan Pemerintah Pada Promosi Jabatan Dibadan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Seruyan sudah berjalan dengan baik?”.
1.3. Batasan Masalah
Dalam
penelitian ini penulis hanya memusatkan penelitian tentang Implementasi
Kebijakan Pemerintah dan Promosi Jabatan di BKD Kabupaten Seruyan.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
“untuk
mendiskripsikan pelaksanaan dari kebijakan pemerintah pada Promisi Jabatan di Badan
Kepeegawaian Daerah Kabupaten Seruyan”.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Secara
teoritik, diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran keilmuan tentang bagai mana Kebijakan Pemerintah Pada
Promosi Jabatan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Seruyan.
b. Secara
peraktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi badan kepegawaian daerah beserta pegawai dalam memahami suatu Sistem
Implementasi Kebijakan Pemerintah Pada Promosi Jabatan yang selama ini telah
dijalankan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sumber Daya Manusia
Perencanaan
sumber daya manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika
perencanaannya mengetahui apa dan bagai
mana sumber daya manusia itu. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya fikir dan daya
fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya
fikir dan daya fisiknya. Sdm/manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam
suatu aktifitas yang dilakukan. Peralatan yang andal/canggih tanpa peran aktif SDM,
tidak berarti apa-apa.
Apakah
sumber daya manusia itu?
Sumber
Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya fikir dan daya fisik yang
dimiliki individu. Prilaku dan sipatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkunan
hidupnya, sedangkan prestasi kerja dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Manusia
adalah orangnya, sedangkan sdm adalah kemampuan totalitas daya fikir dan daya
fisik yang terjadi pada orang tersebut. Kualitas sdm harus ditingkatkan supaya
produktivitas meningkat, sehinga hidup sejahtera tercapai.
2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Drs.
Malayu s. p. hasibuan (2007:10) mengatakan bahwa Manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujutnya tujuan perusahan, karyawan, dan masyarakat.
Fungsi-fungsi
MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan konpensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuan nya ialah agar perusahan mendapatkan
rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase bunga bank.
2.2.1 Perencanaan (Planning)
Perencanaan mempunyai
arti penentuan mengenai program tenaga kerja yang akan mendukung pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2.2.2 Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan untuk
mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
2.2.3 Pengarahan (Directing)
Kegiatan mengarahkan
semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan.
2.2.4 Pengendalian (Controlling)
Kegiatan mengendalikan
semua karyawan, agar mentaatai peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sama
sesuai dengan rencana. Namun bila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan rencana.
2.2.5 Pengadaan (Procurement)
Proses penarikan untuk
memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi,
orientasi dan penempatan.
2.2.6 Pengembangan (Development)
Usaha untuk
meningkatkan keahlian karyawan melalui program pendidikan dan latihan yang tepat
agar karyawan atau pegawai dapat melakukan tugasnya dengan baik.
2.2.7 Kompensasi (Compensation)
Fungsi kompensasi
diartikan sebagai usaha untuk memberikan balas jasa atau imbalan yang memadai
kepada pegawai sesuai dengan kontribusi yang telah disumbangkan kepada
perusahaan atau organisasi.
2.2.8 Pengintegrasian (Integration)
Merupakan usaha untuk
menyelaraskan kepentingan individu, organisasi, perusahaan, maupun masyarakat,
agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
2.2.9 Pemeliharaan (Maintenance)
Kegiatan untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan,
agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
2.2.10 Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan
fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin
yang baik sulit terwujut tujuan yang maksimal.
2.2.11 Pemberhentian (Separation)
Putusnya hubungan kerja
seseorang dari suatu perusahaan.
2.3 Implementasi kebijakan
implementasi berkenaan dengan berbagai kegiatan yang
diarahkan pada realisasi program gordon dalam yeremias T. Keban (2008:76).
Dalam hal ini, administrator mengatur cara untuk mengorganisir,
menginterprestasikan dan menerapkan kebijakan yang telah di seleksi. Mengorganisir berarti mengatur sumber daya,
unit-unit dan metode-metode untuk melaksanakan program. Melakukan interprestasi
berkenaan dengan menterjemehkan bahasa atau istilah-istilah program kedalam rencana-recana
dan petunjuk-petunjuk yang dapat diterima dan mungkin. Menerapkan berarti
menggunakan instrumen-instrumen, mengerjakan atau memberikan pelayanan rutin,
melakukan pembayaran-pembayaran. Atau dengan kata lain implementasi merupakan
tahap realisasi tujuan.
Kebijakan adalah prinsip atau cara bertindak yang dipilih
untuk mengarahkan pengambilan keputusan. Menurut ealau dan prewitt (1973), kebijakan
adalah sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh prilaku yang konsisten
dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang mentaatinya (yang terkena
kebijakan itu). Titmus (1973) mendefinisikan kebijakan sebagi prinsip-prinsip
yang mengatur tindakan yang mengarah pada tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan,
menurut titmuss, senantiasa berorientasi kepada masalah (problem-oriented) dan
berorientasi kepada tindakan (action-orientid). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip
untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan
konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alasan menggunakan metode kualitatif
Menurut Denzim Dan Lincokl 1987 (dalam Lexy J. Moleong 2007:5)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
Dengan demikian berdasarkan teori tersebut diatas
peneliti menggunakan metode kualitatif karena permasalahannya masih belum jelas
holistik dan penuh makna.
3.2 Waktu dan tempat penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan selama oktober, november,
dan desember lamanya, serta lokasi penelitian yang akan diteliti adalah di Dinas
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Seruyan, Jalan Ahmad Yani Nomor 01, telpon
(0538) 22211, 22212, 22222 faximile (0538) 20 22211, 20 22212. Sedangkan objek
yang akan diteliti adalah Implementasi Kebijakan Pemerintah Pada Promosi
Jabatan Di Badan Kepegawaian Daerah.
3.3 Sumber data
Menurut lofland dan lofland (1984:47) (dalam lexy j. Moleong 2007:157)
sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Berkaitan dengan itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan
tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.
3.3.1 Data primer
Data diperoleh langsung dari instansi yang diteliti,
melalui pengamatan dan wawancara. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif
berupa data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan implementasi kebijakan
pemerintah pada promosi jabatan karyawan.
3.3.2 Data sekunder
Sumber data sekunder adalah
foto, data tertulis seperti dokumen, profosal dan lain-lain yang ada di
instansi tersebut.
Data ini berupa gambaran umum
instansi, misalnya sejarah berdirinya,
struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab.
3.4 Instrumen penelitian
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif, peneliti
merupakan perencana, pelaksana pengumpalan data, analisis, panapsir data, dan
pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya.(menurut lexy j.
Moleong 2007:168) pengertian instrumen atau alat penelitian disini tepat karena
iya menjadi keseluruhan proses penelitian.
Jadi disini peneliti selaku pelaku penelitian yang
melakukan penelitian berlaku sebagai instrumen penelitian akan mencari key
informan guna kepentingan penelitian.
3.5 Tehnik pengumpulan data
Istilah teknik pengumpulan data adalah istilah yang
digunakan oleh eileen kane (1985:51) teknik penelitian sebagai salah satu
bagian penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
3.5.1 Observasi
Observasi ialah metode atau
cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
secara langsung.
Bogdan dan biklen (1982:74)
adalah mencatat apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam
rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
3.5.2 Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua
orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau
pendapat seseorang untuk tujuan tertentu. Kalimat dalam wawancara hendaknya
disesuaikan dengan tujuan wawancara, konkret, jelas, memuat satu hal, tidak
terlalu panjang dan menyinggung perasaan.
Lincol dan gubah (1985:266)
(dalam lexy j. Moleong 2007:168) antara lain: mengkonstruksi mengenai orang,
kejadian, organisasi, persaan, motifasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain
kebulatan; merekomendasi kebulatan-kebulatan demikian yang dialami masa lalu;
memproyeksikan kebulatan-kebulatan yang diharapkan untuk dialami pada masa yang
akan datang; memvarifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh
dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan
memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh
penelitian sebagai pengecekan anggota.
3.5.3 Dokumentasi
Akhir-akkhir
ini orang membedakan dokumen dan record. Guba dan lincoln (1981:228) (dalam
lexy j. Moleong 2007:216) mendefinisikannya sebagai berikut: record adalah
setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk
keperluan pengujian suatu pristiwa atau menyajikan akuting. Dokumen ialah
setiap bahan ataupun filem, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintan seorang penyidik.
3.6 Analisis data
Analisis data kualitatif (bogdan dan bilken, 1982) adalah
upaya yang dilakukan dengan data mengorganisasikan data, memilah-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Dipihak lain, analisis data kualitatif (saiddel, 1998)
prosesnya berjalan sebagai berikut:
1.
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal
itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
2.
Mengumpulkan, memilih-milah, mengklasifikasikan, membuat
ikhtisar, dan membuat indeksnya.
3.
Berpikir, dengan jalan agar membuat data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan berhubungan-hubungan, dan membuat
temuan-temuan utama.
Selanjutnya menurut janice medrury (collaborative group
analysis of data,1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut.
1.
Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci, dan
gagasan yang ada didalam data.
2.
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan
tema-tema yang berasal dari data.
3.
Menuliskan “model” yang ditentukan.
4.
Koding yang telah dilakukan.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan,
analisa data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis kualitatif yang
dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah analisis data sebagai pemaparan
diatas data-data yang diperoleh dari sampel akan dikelompokan sesuai jenisnya,
selanjutnya akan dianalisis hubungan antara data yang ada. Memberikan gambaran
awal tentang data-data yang masih diperlukan maupun yang telah dicakup.
3.7 Jadwal penelitian
Fase
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||
Oktober Minggu Ke
1
|
November Menggu
Ke 1
|
Desember Minggu
Ke 1
|
|||||||||||
|
a.
penyusunan profosal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
seminar profosal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Daftar Pustaka
Andreas Suparjan, Nim.
18.11.09832, Implementasi Kebijakan Lima
Hari Kerja Pada Pegawai Negri Di Kelurahan Menteng Kota Palangka Raya, skripsi
2012.
Edi Suharto, Phd. , Analisis Kebijakan Publik, ALFABETA –
Bandung 2005.
Lexy J. Moleong, M.A. , Metodologi Penelitian Kualitatif, PT
Remaja Rosdakarya Offset – Bandung 2007.
Malayu S.P. Hasibuan, Menejemen Sumber Daya Manusia, Pt Bumi
Angksara – Jakarta 2007.
Riban Satia, S.Sos., M.Si, Panduan Penulisan Skripsi, Refisi 1 Tahun 2012, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.