SELAMAT DATANG DI BLOG FERY RAHMAD

Sabtu, 14 September 2013

mimpi ku dan cerita tentang kami


Tahun baru 2013 di kota banjar masin


merasakan tahun baru yang berbeda itu seperti mimpi, ini mimpi saya dan kisah tentang kami. Tahun baru 2013 ini sangat lah berkesan, yang saya rasankan saat tahun baru 2013 ini adalah jiwa petualang dan jiwa anak-anak saya kembali bangkit. tak pernah terpikirkan betapa berkesannya tahun baru ini bersama mereka (sahabat-sahabat) saya. 















SAHABAT, mereka akan selalu ada untuk kita. Nah begini lah cara kami untuk saling berbagi baik suka mau pun duka. Disini kami mengabadikan momen2 yang penting yaitu saat-saat bersama, di foto ini kami berada di jembatan pulang pisau (Pulpis). Betapa bahagia nya saat perjalan menuju Kota Banjar Masin banyak kejadian yang lucu untuk diingat.
 di bagian foto ini kami berada di atas kapal peri untuk menyebrang dari Kapuas – banjar masin. Meskipun cuaca tidak mendukung untuk melanjutkan perjalanan, tetapi kami tetap semangat untuk meneruskan perjalanan menuju kota banjar masin. Di sini kami sempat mendapat pengalaman yang sangat lucu yang bikin susah di lupakan, pengalaman lucu itu di berikan oleh sahabat saya yang bernama ferry pp dia ini sebagai penunjuk jalan menuju ke kota banjar masin, ehhhhhh ternyata penunjuk jalan nya gak tau jalan juga, ya udah kami di ajak nya untuk muter dan kembali ke bundaran Kapuas lagi deh… stetmen yang paling saya ingat dari dia adalah “nanti kita juga ngelewatin jembatan” ehhh ternya jembatan yang kami lewati mengarah ke kapus lagi…..hehehe lucu kan.
di foto ini malam pertama dimana kami menginjakan kaki di kota banjar masin. Disini kami lagi di warung (samping basiring), cari makan hehe. Malam pertama tu yang kami rasakan dingin sekali,itu dikarenakan kami keujanan seharaian dari kota palangka raya sampai kota banjar masin ujan terus tuhh…… tapi semua itu bukan halangan yang berarti buat kami. Malam pertama di kota banjar masin kami gunakan untuk mengistirahatkan tubauh, dengan tidur di tempat temen nya eko.

puisi cinta


~Keraguan~

Sering kali kau tanyakan padaku,tentang Cintaku,
Dan juga harapanku...

Sering kali juga ku jawab pertanyaanmu,
Cintaku hanya kamu...
Rasaku hanya untukmu...
Dan Harapanku adalah Ingin memilikimu...

Masihkah kau Ragu atas ketulusan Cintaku...
Atas semua perhatianku padamu...
Semua ku curahkan hanya Untukmu...

Jika memang kau ragu lupakan saja Aku...
Dari pada membuat beban Hatimu...
Keraguan menguasai Jiwamu...

~Mulai Dari Mana~

Harus ku mulai dari mana
Kala hati semakin merana
Sementara sepi kian memaksa
Dia berkata; Aku harus berbicara

Beribu puisi telah aku rangkai
Beribu sajak telah aku urai
Mewakili hati yang sepi
Mewakili jiwa yang nyeri

Sementara siang kian meradang
Sebentar lagi berubah petang
Aku masih saja terdiam
Dengan pemikiran yang merajam

Sementara sepi kian memaksa
Agar aku lekas berbicara
Dan lantang dalam bersuara
Selayak hidup dalam dunia

Namun apalah daya
Aku bisu, Aku bungkam
Aku tetap diam
Dan mungkin selamanya diam

~Entah Sampai Kapan~

Entah sampai kapan kesabaranku tak bergulir
Tetap tertanam di hati dan tak berakhir
Menahan badai kehidupan dan takdir

Entah sampai kapan ketegaranku tetap di dalam dada
Kokoh bak karang di samudera
Tuk menahan terjangan gelombang ujian dunia

...
Entah sampai kapan ketabahanku masih tersimpan di sanubari
Tertanam tuk hadapi misteri hidup ini
Tuk mengejar harapan dan mimpi-mimpi

Entah sampai kapan aku mampu bertahan
Menghadapi segala penderitaan
Ya Allah berikan hamba kekuatan

~Tak Mudah~

Tak mudah menjadi sepertiku
Tak mudah mengerti perasaanku
Tak mudah memahami isi hatiku
Namun begitu mudah mencaciku

Tak mudah berinspirasi
Tak mudah berimajinasi
Tak mudah menuangkan isi hati
...
Namun begitu mudah berkata tak terpuji

Tak mudah tuk berkarya
Sebuah seni tak mudah tercipta
Hanya karena selera tak sama
Begitu mudahnya mencela

Hargailah sebuah karya
Walau tak sebaik mereka
Cobalah tuk memahami
Tak semua bisa sehati

~Ibu, Aku Rindu~

Ibu, engkaulah air mata dalam bahagiaku
Senandung rindu dalam sepiku
kekuatan hati dalam tangisku

Ibu,sesungguhnya ku tak sanggup berdiri
tanpa restu dari tanganmu
tanpa keihklasan dalam do'amu
Tanpa senyummu dalam dukaku

Ibu...
Aku ingin pulang
menangis dipelukmu

~Jangan Ada Penyesalan~


Kita tidak perlu mencari alasan.
Mengapa mencintai.
Biarkan cinta tumbuh sendirinya.
Alasan apapun kita tak tahu kita cinta.

Tidak perlu ada penyesalan.
Pada cinta tidak bersahabat.
Hapuskan nama yang telah tersiksa.
Mulailah hidup baru dengan harapan.

Saat bertemu dengannya.
Katakan aku tak peduli.
Saat dirinya pergi.
Katakan atas nama cinta ku menanti.

Hapus airmata demi ketegaran.
Jangan tangisi kepergiaannya.
Tangisi dengan bahagiamu.
Kau pernah memiliki cintanya walau raga tak termiliki.

Mungkin Tuhan menginginkan bertemu.
Dan bercinta dengan orang yang salah.
Tapi kita harus mengerti.
Bagaimana berterimakasih atas Kurnia-NYA itu.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Akuilah Cinta

Kita tahu
kita percaya
bahwa rasa itu tumbuh sekian lama
dan bernaung di dalam hati
menunggu detik agar mewujudkanya
menjadi kata, kalimat, lalu suara

Aku tak peduli
bila ruang harus menyekat cinta
dan aku mencoba menyeru kepada detik
agar temukan kita di ujung hari

Aku tidak peduli meski dibulan tak berbulan sekalipun
ruang masih saja menyekat cinta
dan aku masih saja mencoba menyeru kepada detik
agar temukan kita di serambi taman surga

Aku tak peduli
bila langit menggulung mendungnya
dan menghujam bumi dengan ribuan bintik
lalu laut mengamuk menyapu karang yang tegar
tanah terkuak menenggelamkan harapan-harapan besar
dan akhirnya tuhan menyeru kepada malaikat maut
untuk bertebaran menyayat ribuan jiwa

Selelah apapun mataku mencari wujudmu
selelah apapun telinga meraba udara mencari suaramu
selelah apapun kaki berjalan, mengukir jejak mengejar bayangmu
apapun yang kau lakukan
bagaimanapun kau menolaknya
cinta akan tetap berada disana
menunggumu mengakui keberadaannya
kau dan aku tahu itu

Kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta


Puisi Cinta Kerinduan

Di sekelip cemasku yang mendalam
Terselip kerinduan yang mendalam

Pada gelisahku yang kian gusar
Cemburu di hatiku mulai terbakar

Cemas dengan ketiadaanmu
Rindu akan kehadiranmu
Gelisah menanti kedatanganmu

Cemburu tak menentu
Duhai kau insan tersayang
Jauh pergimu ke tanah seberang
Menyisakan bayangmu dalam bingkai kenang
Akankah engkau segera pulang ?

Cemasku membias curiga
Cemburuku kian membara
Sedang rinduku mengharap
Semua itu hanya prasangka

Wahai insan tercinta
Bilakah kau rasa apa yang kini ku rasa
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa
Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersua.


Aku Tanpa Mu

Seperti burung yg terbang dengan satu sayap
Mampu melintas awan. tapi dengan rasa sakit yg tak tertahan
Seperti gelap malam yang hanya di temani bulan, tanpa bintang.
Tanpa rasi yg membentuk gugusan-gugusan indah
Mampu temani jiwa-jiwa sepi meski tanpa keindahan sempurna

Seperti mentari yg kekurangan cahaya
Tak mampu menghangatkan meski mampu tuk sedikit menerangi
Seperti aku yang kehilangan setengah nyawa
Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh
Terselip segumpal luka dalam senyumku
Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih
Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa-jiwaku.


Cinta Tak Pasti

Mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
Mungkin aku tak sengaja jg menyakiti
Andai aku tau isi hatimu
Andai kesempatan itu datang lagi padaku

Sekarang mustahil bagiku
Bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
Sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
Aku tau cinta ini sudah tak laku

Tapi biarkan cinta ini aku miliki
Biarkan cinta ni menjadi bebanku
Aku tak peduli
Meski menghambat jalanku
Aku tau mencintaimu adalah tak pasti


Terkutuklah Aku

Terkutuklah aku mencintaimu
Karna aku bukanlah yang terpilih
Sedang aku menghinakan diri padamu

Malaikat pun tak mampu menulis Dalam garis takdir yang ada
Karna ia akan dicambuk bila mendustai tuannya

Engkau seperti bintang di langit
Aku selalu melemparimu untuk jatuh
Tapi batu itu kembali memukulku

Aku menangis kau hanya membisu
Kau tertawa aku terpaksa mendengar
Benar-benar terkutuk aku!

kalau tak mau bercinta denganku
Tak perlu kau meludah sampai aku tenggelam
Bunuh saja aku!

Bagiku cinta adalah engkau
Dan bagimu cinta adalah kepuasan
Sedang aku selalu lemah di depanmu

Andai saja ada dunia
Dimanapun...
Dan dirimu tiada...


Puisi Cinta Kahlil Girbran


Cinta yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya.
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia.

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu.

Apabila cinta tidak berhasil
Bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi.
Ingatlah,bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya.

Tapi, ketika cinta itu mati..
kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh..


Pandangan Pertama
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari
yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.

Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan
air mengalir menuju syurga dan bumi.
Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"