SELAMAT DATANG DI BLOG FERY RAHMAD

Selasa, 26 Maret 2013

Orang Bijaksana,Jas ^ Tikus

Orang Bijaksana,Jas ^ Tikus
Aku akan menceritakan padamu.
Tentang penelusuran kami keujung negeri, mencari jejak-jejak pemimpin bijaksana.

bijaksana
Bila mungkin, Kami juga akan menjumpai para tetua tanah istiadat untuk menanyakan apakah didaerah mereka pernah ada orang bijaksana.
Jika ada, dimana kuburannya. Ya, kuburannya kami akan mengambil sampel DNA-nya untuk melihat bagaimana struktur molekul orang-orang bijaksana itu.
Kalau bisa kami akan menguji ke laboratorium penelitian negeri ini,karena kami juga telah mempersiapkan laboratorium canggih untuk pengembangan sampel DNA orang bijak.
Bahkan,Beberapa bulan yang lalu kami juga telah mengadakan sayembara di Negeri tercinta ini.
Jika anda bertanya untuk apa?
Tentu saya mewakili teman-teman peneliti akan mengatakan “Kami ingin mengetahui dari belahan provinsi mana kami menemukan seorang bijaksana” Bijaksana”.
Ya bijaksana kata yang kalau di ceraikan menjadi Bijak dan sana.
Dan tiap provinsi negeri tercinta inipun mengirimkan tokoh-tokoh yang menurut mereka bijaksana mewakili provinsi masing-masing.
“Mereka dipilih melalui pemilihan umum” katanya.
Ya,Paling tidak kata mereka-mereka yang kami tugaskan.
Mereka yang katanya bijaksana inipun kami terima untuk memimpin Negeri tercinta ini.
Bukan hanya memimpin tapi juga mengatur hingga seluk-beluk dan gang-gang kota.
Bahkan diantara mereka juga ada yang dipercaya menangkap tikus-tikus yang menggerogoti uang yang disimpan di lemari negeri tercinta.
Kami lihat tikus-tikus yang berkeliaran itu lari pontang panting.
Tapi? Ya, kata saya cuma tikus-tikus yang berkeliaran saja yang lari pontang-panting. Tikus-tikus yang tidak berkeliaran? Mereka menyelinap dibalik jas-jas orang bijaksana pilihan itu.
Ah, sungguh lucu..
Apakah para orang bijaksana itu tidak merasa geli ketika tikus-tikus itu menyelinap di jasnya? …
Kami pun telah memikirkan cara membersihkan tikus-tikus jinak ini. Laboratorium pun telah merancang racun tikus.
Tapi mereka tidak berani menggunakannya. Takut kalau jas-jas orang bijaksana itu kotor. Lebih menakutkan lagi jika racun itu juga akan mempengaruhi kebijaksanaannya.
Tapi tidak dapat dipungkiri, lama-kelamaan tikus jinak yang menyusup di jas orang bijaksana itupun ikut mempengaruhi orang-orang bijaksana pilihan itu.
Ya, orang bijaksana itu telah mulai ikut menggerogoti uang itu. Sedikit-demi sedikit kebijaksanaannya mulai memudar.
Bahkan lama kelamaan dia mulai lebih cepat menggerogoti uang itu dibandingkan tikus-tikus itu. Kami pun mulai keheranan.
Semakin hari semakin besar saja uang yang rusak karena di gerogoti dan bahkan semakin banyak saja orang-orang bijaksana itu yang ikut menggerogoti uang yang disimpan dalam lemari itu.
Kami semakin kewalahan karena selain tikusnya yang menyelinap di antara jas orang bijaksana.
Orang bijaksananya pun sudah berperilaku seperti tikus yang menggerogoti uang Negeri tercinta.
Ah, padahal dulu kami mengadakan sayembara untuk mencari orang bijaksana dari tiap provinsi untuk mengelola Negeri tercinta.
Ya, bahkan diantara mereka ada yang di khususkan untuk membasmi tikus.
Tapi diantara orang bijaksana pilihan itu lama lama berperilaku seperti tikus
Kami telah mencoba memikirkan solusinya.
Ya, kami yang adalah pemegang kedaulatan di negeri tercinta ini.
Kami tidak tau lagi entah kami harus mengadakan sayembara lagi untuk mencari orang-orang bijaksana.
Kalaupun iya, mungkin kami tidak akan mengijinkan orang bijaksana yang terpilih itu untuk menggunakan jas. Agar tidak ada tempat tikus-tikus jinak itu menyusup.
Dan tikus-tikus itu tidak akan mempengaruhi orang-orang bijaksana yang akan terpilih kemudian.
Tapi baru saja kami membuat kesepakatan demikian, Diluar tempat pertemukan kami baliho calon orang bijaksana mulai bermunculan lagi.
Dengan wajah menyebar senyum.
Semboyan dan Simbol-imbol yang keren.Propaganda yang tuliskankan para calon orang bijaksana di papan baliho itu. Indah bertalu-talu tentang perubahan-perubahan yang akan mereka buat. Tanpa mereka sadari, mata nanar mereka yang penuh optimisme tengah menatap jam besar
Bahkan diantara mereka terlihat ada yang membewakan semboyan pemunahan tikus.
Tapi dari mana mereka tahu hasil rapat kami yang akan mengadakan sayembara baru untuk pemilihan orang-orang bijaksana?
Padahal kami belum mengadakan jumpa pers sebagaimana biasanya Jadwal juga belum kami tentukan.
Dan lihatlah calon orang bijaksana baru itu tidak menggunakan jas.
Sepertinya mereka telah mendengar hasil rapat kami tadi atau paling sedikit mengetahui mengenai rapat itu.
Seminggu berlalu,selain jumlah calon orang bijaksana itu semakin membludak.
Dan lihatlah, tukang jahit mulai lesu, penjualan jas mereka menurun karena semua calon orang bijaksana tidak lagi menngunakan jas.
Tetapi jumlah tikus semakin bertambah banyak menghuni paret-paret kota, Baliho-baliho yang tambah banyak menjadi komsumsi mereka..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar